Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kritik Seni? Mungkin anda pernah mendengar kata Kritik Seni? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, tujuan, nilai, tahapan, jenis, bentuk, unsur, alat, tipe dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kritik Seni Kritik Seni merupakan suatu kegiatan yang menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya. karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengetahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya. Fungsi Kritik Tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Media peningkatan kualitas produk karya tari Tujuan Kritik Tari Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Mendorong masyarakat penikmat untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik Nilai Estetis Dalam Kritik Tari Pernahkah kamu menilai sebuah karya seni? Apakah tujuan dari menilai sebuah karya seni? Nilai estetis dalam karya seni tari merupakan hal yang sangat penting, dari nilai estetis sebuah karya seni seorang penonton dapat menikmati hal yang sulit diartikan dan memberikan kesenangan bagi penikmatnya. Tarian yang termasuk dalam kelompok pertunjukan merupakan tarian yang ditata secara khusus untuk dapat dinikmati nilai artistiknya. Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan dilihat dari berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya. Pemahaman dari seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari dapat membawakan tarian dengan penuh penghayatan atau penjiwaan. Seorang penari dapat terlihat menarik karena kostum yang digunakan menarik, memiliki teknik menari yang baik, memiliki penapilan pribadi yang mengesankan, memilliki kepekaan yang baik dalam ritme dan musik keberhasilan koreografi yang tepat dan dapat menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton. Kepekaan estetis dapat diajarkan kepada siswa dan penari melalui praktek tari atau ketika mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh siswa atau penari. Seorang guru atau penata tari mengajarkan bagaimana seorang penari dapat melakukan gerak dengan baik dengan penuh penjiwaan, saling mengisi dengan iringan musik. Bagaimana menari sambil menghayati dialog dan iringan musik yang disertai adanya nyanyian dari seorang sinden atau vokalis. Bagaimana memilih bentuk dan warna kostum yang sesuai dengan tarian tersebut, merias wajah, property tari yang digunakan dan sebagainya. Dari kemampuan tersebut seorang tari dapat memberikan saran kepada atau kritikan kepada siswanya. Dengan begitu seorang siswa juga dapat memiliki bekal untuk dapat memberikan penilaian terhadat karya seni orang lain. Tahapan Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa tahapan dalam kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Deskripsi Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 2. Analisis formal Analisis formal merupakan tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya. Jenis-Jenis Kritik Tari Berikut ini terdapat empat 4 jenis-jenis kritik tari, yakni sebagai berikut Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain. Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk-Bentuk Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Pendekatan Formalistik Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi pengamat seni. 2. Pendekatan Ekspresivisme Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Intensitas pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan keseharian pada saat kita melihat relitas yang sama. 3. Pendekatan Instrumentalistik Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada masalah internal karya seni. Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Unsur Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa unsur kritik seni, yakni sebagai berikut Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general. Alat Kritik Seni Tingkat kepakaran seorang kritikus menurut keahlian dan persyaratan tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca. Bekal atau perlengkapan yang harus dimiliki kritikus seni sehingga penilaiannya berbeda dengan orang kebanyakan, sebagai berikut Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan zaman. Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan. Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni belaka. Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya. Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, style seni, fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar belakangi kreasi seorang seniman. Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat artistic dengan hasil atau penyampaian artistic, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi seninya. Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus. Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah basis kearifan penilaina seni. Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni dengan bujaksana dan cerdas. Tipe Kritik Seni Pada kesempatan ini, tidak semua tipe kritik tersebut dibahas, tetapi akan dikemukakan tipe kritik versi Feldman yang meliputi 1. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. Kewajiban seorang kritikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam, di samping untuk menyampaikan fenomena keindahanyang menggugah rasa keindahan. Pada umumnya kritikus menghindari penulisan yang panjang, agar tidak menyita kolom pemberitaan secaraberlebihan. Majalah Time dan Tempo di Indonesia merupakan contoh media yang menerapkan tipe kritik jurnalistik dalam rubric kesenian mereka. 2. Kritik Pedagogik Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Para pendidik seharusnya memahami standar nilai dunia seni professional dan mampu berperan sebagai seorang kritikus, meskipun standar dunia seni profesional tersebut tidak digunakan sebagai kriteria untuk menilai karya peserta didiknya. Satu hal yang sulit bagi seorang pendidik seni ialah keterlibatan kapasitas kritisnya dalam proses pengajaran. Dia harus sadar bahwa kegiatan menganalisis dan menafsirkan karya mahasiswa-siswi adalah untuk kemajuan dan kepentingan peserta didik itu sendiri. Kritikus pedagogik membimbing bagaimana proses menganalisis dan menafsirkan nilai seni dan memahami karakter seni yang dibuatnya. 3. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai alih bahasa dari scholary criticism sebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik seni ilmiah sama sekali tidak bermaksud mengilmiahkan seni, jenis kritik ini hanya meminjam sarana ilmiah untuk melakukan penilaian seni yang lebih akurat. Misalnya, menggunakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan data yang lengkap, sebagai bukti konkret untuk melakukan penilaian yang logis, sehingga kesimpulan kritik yang dihasilkan dapat mengungkap makna seni berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan. 4. Kritik Popular Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif. Contoh Kritik Seni Berikut ini terdapat dua 2 contoh Kritik Seni, yakni sebagai berikut Tari Merak Deskripsi Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih. Analisis Dalam pertunjukkan Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut para penari terlihat membawakan tarian tersebut dengan sangat anggun dan begitu lemah gemulai sehingga terlihat sangat menarik. Para penari juga terlihat sangat kompak. Kostum dan make up yang mereka gunakan pun sangat bagus dan cocok. Kemudian lagu yang diputar menurut saya sangat pas atau sesuai dengan gerakan para penari. Interpretasi Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak yang mereka bawakan ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan karena salah satu fungsi dari tari merak adalah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. Evaluasi Secara keseluruhan penyajian Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut sangat menarik. Mereka menari dengan sangat kompak, sehingga sedap dipandang. Kostum dan make up yang mereka gunakan juga sangat serasi dan bagus, dengan perpaduan warna dari kostum yang mereka gunakan satu sama lain. Lagu yang diputar atau yang digunakan pada tarian ini sangat pas atau sangat cocok dengan gerakan tarian para penari. Ekspresi wajah mereka pada saat tampil juga sangat bagus sehingga mereka terlihat seperti professional. “Menilai pagelaran tari X TKJ 2 Ceritane Mbah Sinta ” 1. Deskripsi data Ramayana dari bahasa Sanskerta रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti “Perjalanan Rama” adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki Valmiki atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Pada acara pagelaran seni kemarin kelas X TKJ 2 menampilkan Drama tari Ramayana tetapi sudah mengalami pengembangan alur cerita. Mereka membawakan cerita yang berjudul “Ceritane mbah sinta”. Pagelaran itu ditampilkan oleh kelas X TKJ 2. Pemainnya adalah sebagian dari kelas tersebut dan sebagian lagi sebagai organizing commite. Cerita itu cukup menghibur para penonton karena mereka tampil dengan maksimal. Cerita ramayana asli yang penuh dengan adegan tegang dan penuh pertarungan mampu mereka ubah menjadi cerita yang bergenre komedi. Menurut kami korografer dan kostum dari kelas x tkj 2 itu sudah mendukung penampilan, tetapi koreonya, pola lantai, ekspreksi penari,tatanan musik itu kurang. 2. Analisis Antara lain Narator tertalu aktif berdialog Pola lantai kurang, karena tidak terlalu terlihat pola lantainya saat menari pemain hanya berada di satu tempat sehingga tidak tertata dengan baik. Ekspresi Totalitas ekspresi tidak di mainkan, karena para penari terlalu banyak bercanda, unsur-unsur tari wirasanya itu tidak dimainkan, dan menyebabkan penonton berfikir ini seperti masih latian. Tatanan musik Musiknya sebenarnya sudah mendukung namun operatornya kurang konsensentrasi sehingga ada part dimana seharusnya ada musik namun tidak jadi, kita mengatahiu ini karena ada kode dari narrator kepada operator musik namun tidak direspon. Musik ngadat dan telat masuk. 3. Interpretasi Menurut kami tidak terdapat makna dari tarian tersebut selain untuk menghibur penonton. Karena dilihat dari temanya bergenre komedi dan tariannya termasuk modern. 4. Evaluasi Secara keseluruhan pergelaran Drama tari kelas X TKJ 1 cukup menarik. Para pemain memerankan perannya dengan rasa percaya diri yang tinggi dan mereka sudah cukup kompak. Namun ada beberapa hal yang dapat diperhatikan agar pagelaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Diantarnya mereka harus lebih mengatur pola lantai dalam menari agar tertata rapi dan mereka harus lebih memperbanyak koreografi tarinya agar seimbang dengan dialog. Adegan saat pergantian pemain tidak tertata serta narator lebih aktif berbicara dari pemain. Daftar Pustaka Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Scribd Demikian Penjelasan Materi Tentang Kritik Seni Pengertian, Fungsi, Tujuan, Nilai, Tahapan, Jenis, Bentuk, Unsur, Alat, Tipe dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
SeniSekolah Menengah Pertama terjawab Berikut yang termasuk dalam kegiatan kritik seni adalah A.deskripsi B.analisi formal C.komposis D.interprestasi E.evaluasi mohon dibantu ya Iklan Jawaban 4.1 /5 144 nurafif2335 Berikut yang tidak termasuk dalam kegiatan kritik seni adalah C. KOMPOSISI maaf kalau salah Haaaaaaaaaaahhh gk nngerti akuuu
Menggelar pamer lukisan merupakan salah satu bentuk aktivitas berkesenian dalam bidang seniMenetapkan tujuan pameranLangkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalahKebutuhan, situasi, dan kondisiPenyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan denganSeseorang yang bertugas memberikan arahan dan bimbingan tentang kegiatan yang akan dilakukan adalahBerikut ini beberapa tahpan-tahapan tentang pendekatan dalam kritik seni kecualiMenetapkan harga jual karya seni di pasaranBerikut ini langkah - langkah mengevaluasi karya-karya seni kecualiPencahayaan pada kegiatan pameran sebaiknya diarahkan keUntuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki sebelum kegiatan pameran dimulai dapat dilakukanKegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni disebutBerikut ini merupakan contoh karya seni tiga dimensi kecuali
CiriProfesi Menurut Ornstein & Lavine (1984), suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi apabila memenuhi sejumlah ciri sebagai berikut: masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakan karier yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama (sepanjang hayat, tidak mudah berganti). pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu dan keterampilan yang
- Apresiasi dan kritik terhadap karya seni rupa adalah kegiatan yang berupaya memahami berbagai hasil seni serta menjadi peka terhadap segi-segi estetiknya. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Sehingga ada beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan kritik seni menurut Feldman Menurut Feldman dalam Art As Image and Idea 1967, terdapat empat jenis kritik seni, yaitu Kritik populer popular criticism Kritik jurnalistik journalism criticism Kritik keilmuan scholarly criticism Kritik pendidikan pedagogical criticism Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni tersebut dapat mengantar nalar seseorang untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri kriteria, media alat bahasa, cara metoda, sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya. Berikut ini penjelasannya Baca juga Seni Grafis Pengertian dan Contoh Kritik populer Kritik seni populer ditujukan untuk konsumsi massa atau umum. Tanggapan yang disampaikan biasanya bersifat umum, lebih pada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Umumnya memakai gaya bahasa dan istilah sederhana yang mudah dipahami orang awam. Kritik jurnalistik Jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik ini biasanya sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas sebuah karya seni. Terutama karena hasil tanggapan atau kritik disampaikan melalui media massa. Kritikseni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif dan penuh gairah. Pendekatan Instrumentalistis Teori seni instrumentalistis yakni menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pengertian Kritik Seni Mungkin anda pernah mendengar kata Pengertian Kritik Seni Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, fungsi, langkah, jenis, tujuan, metode, karakteristik, tipe, tahapan dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kritik Seni Kritik seni adalah aktivitas bereaksi terhadap karya seni untuk menunjukkan kekuatan dan kelemahan sebuah karya seni. Salah satu pro dan kontra adalah menilai kualitas sebuah karya seni. Jawaban dan penilaian oleh seorang kritikus terkenal dapat memengaruhi kualitas suatu karya dan bahkan harga jual karya tersebut. Kritikus seni, kritikus adalah orang yang mengkritik seni atau budaya orang lain atau dirinya sendiri. Dasar yang harus ada sebelum kritik disuarakan Pengalaman yang cukup dalam kritik materi Pengetahuan dan pengetahuan yang relevan Penguasaan penggunaan metode kritik yang cocok Penguasaan media kritik “bahasa yang efektif dan komunikatif” Fungsi Kritik Kritikus seni memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia pendidikan seni dan seni. Fungsi kritik seni terutama untuk menggabungkan persepsi artistik dan estetika dan apresiasi karya seni antara pencipta seniman, seniman, karya dan penikmat seni. Komunikasi antara karya-karya yang disajikan kepada penikmat seni publik mengarah pada interaksi timbal balik dan penetrasi keduanya. Fungsi lainnya adalah menjadi dua panah yang dibutuhkan oleh seniman dan penikmat. Seniman perlu panah tajam untuk mengidentifikasi kelemahan, mengupas kedalaman dan kesalahan. Seniman membutuhkan umpan balik untuk mencerminkan komunikasi ekspresif mereka, sehingga nilai-nilai dan penghargaan tercermin dalam realitas harapan idealis mereka. Seni publik penikmat dalam proses mengapresiasi karya seni membutuhkan tali penghubung untuk mendukung pemahaman realitas artistik dan estetika dalam seni. Proses penghargaan terjalin lebih erat jika kritik menawarkan media komunikasi yang sesuai untuk persepsi. Kritik terhadap gaya bahasa lisan dan tulisan yang ingin menganalisis, menganalisis, dan menafsirkan karya seni seharusnya memudahkan seniman dan penikmat berkomunikasi tentang seni. Jenis Kritik Seni Ada 4 jenis kritik seni, yang masing-masing memiliki kekhasan tersendiri, yaitu Kritik jurnalistik Jenis kritik ini ditujukan untuk pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka untuk menerima informasi tentang berbagai peristiwa di dunia seni. Isi kritik jurnalistik adalah ringkasan yang jelas dari suatu pameran, pertunjukan, konser atau jenis pertunjukan lainnya. Kritik pendagogi Jenis kritik ini digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan seni. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru seni. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetika siswa untuk mengenali bakat dan potensi mereka. Kritik ilmiah Kritikus ilmiah atau akademis melakukan evaluasi eksternal, menyeluruh dan sistematis dari nilai seni dengan menganalisis dan memeriksa evaluasi historis penilaian kritis. Evaluasi kritik ilmiah tidak mutlak, jenis kritik ini terbuka dan siap untuk dikoreksi oleh semua orang untuk memperbaikinya dan mencari nilai seni yang sebenarnya. Kritik populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jenis kritik populer ini adalah fenomena yang tersebar luas dan terutama dihasilkan oleh para kritikus yang tidak memiliki keahlian, terutama dari sudut pandang profesionalisme dalam kritik seni. Bentuk Kritik Seni Berikut adalah beberapa bentuk kritik seni, yang terdiri dari 1. Kritik formalistik Menggunakan pendekatan formalistik, studi kritik terutama menargetkan seni sebagai konfigurasi aspek formal atau berhubungan dengan unsur-unsur penciptaannya. Dalam sebuah lukisan, tujuan kritik lebih fokus pada kualitas komposisi komposisi elemen visual seperti warna, garis, tekstur dan sebagainya yang termasuk dalam karya. Kritik formalis juga mengacu pada kualitas teknik dan bahan yang digunakan untuk menciptakan seni. 2. Kritik ekspresiv Melalui pendekatan ekspresif terhadap kritik seni, kritik cenderung menilai dan merespons kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui karya seni. Kegiatan kritis ini umumnya menanggapi kesesuaian atau hubungan antara judul, subjek, konten, dan visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya. 3. Kritik instrumentalis Pendekatan instrumentalistik cenderung mengkritik karya seni karena kemampuannya untuk mencapai tujuan, moralitas, agama, politik, atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mementingkan kualitas formal sebuah karya seni, tetapi dengan aspek-aspek konteks baik saat ini maupun di masa lalu. Lukisan berjudul “Menangkap Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh, misalnya, bukan hanya karena kualitas teknis formal, tetapi juga karena hubungan antara objek, konten, tema, dan tujuan serta pesan moral bahwa seniman ingin menyampaikan kritik interpretasi pemirsa konteks ketika mempresentasikan karya. Tahapan Kritik Seni Berdasarkan beberapa deskripsi pendekatan dalam kritik seni, tahapan umum kritik dapat dirumuskan sebagai berikut Deskripsi Deskripsi adalah tahap kritik untuk menemukan, merekam, dan menggambarkan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, daripada mencoba menganalisis atau menarik kesimpulan. Untuk dapat menggambarkan dengan benar, seorang kritikus harus mengetahui istilah teknis yang digunakan dalam dunia seni. Tanpa pengetahuan ini, para kritikus merasa sulit untuk menggambarkan fenomena pekerjaan yang mereka lihat. Analisis formal Analisis formal adalah fase dalam kritik suatu karya seni untuk mengejar suatu karya seni berdasarkan struktur formal atau komponen-komponennya. Pada tahap ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni visual dan prinsip-prinsip penataan atau penempatan dalam suatu karya seni. Penafsiran Interpretasi adalah fase menafsirkan makna suatu karya seni, termasuk topik yang dibahas, simbol yang disajikan dan masalah yang diangkat. Interpretasi ini sangat terbuka dan dipengaruhi oleh perspektif dan wawasan para kritikus. Semakin luas perspektif seorang kritikus, semakin kaya interpretasi atas karya yang dikritiknya. Evaluasi atau penilaian Jika level 1 hingga 3 adalah level yang juga sering digunakan untuk menghargai karya seni, maka level 4 atau level penilaian adalah level yang menjadi ciri kritik seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahap kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni dibandingkan dengan karya serupa lainnya. Perbandingan dibuat pada berbagai aspek pekerjaan, baik formal maupun kontekstual. Evaluasi atau evaluasi kritis dapat terjadi dengan langkah-langkah berikut Hubungkan pekerjaan yang dinilai sejauh mungkin dengan pekerjaan yang serupa Tentukan tujuan atau fungsi pekerjaan yang sedang diperiksa Tentukan seberapa jauh pekerjaan yang ditentukan berbeda dari yang sebelumnya. Contoh Kritik Seni Berikut adalah beberapa contoh kritik seni, yang terdiri dari Contoh kritik seni Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Kritik Seni Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswix17cr.